Kamis, 18 Desember 2008

GUNUNG DAN HUTAN

MANAJEMEN PERJALANAN

Pengelolaan suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memperkirakan segala kebutuhan untuk memulai sampai selesainya kegiatan tanpa adanya hambatan yang berarti. Hal ini meliputi :

a. Pengetahuan medan

kita harus mengetahui medan seperti apa yang nantinya kita hadapi sedtail-detailnya seperti topografi, iklim dan cuaca, budaya dan administrasi sehingga kita dapat mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan. Informasi ini dapat dicari dari laporan ataupun orang yang pernah kesana.

b. Pengetahuan diri sendiri

Hal ini sangat penting untuk suksesnya kegiatan yang berlangsung karena bila kesiapan diri baik mental, fisik, kemampuan dan materi tidak siap akan menghambat jalannya kegiatan.

c. pemilihan perlengkapan

Dengan pemilihan perlengkapan yang tepat maka kita akan siap menghadapi kemungkinan adanya hambatan baik medan, cuaca dan makhluk hidup selain kita.

PACKING

Merupakan cara mengepak dengan baik dan memasukkannya ke dalam carrier dengan tujuan memberi kenyamanan pada si pengguna.

Syarat carrier :

Ringan

Kuat

Comfortable

Sesuai kebutuhan dan medan

Praktis

Cara packing:

1. Barang berat setinggi mungkin dan membebani tubuh, serta barang ringan di bawah.

2. Pembagian berat antara sisi kanan dan kiri.

3. memanfaatkan ruang kosong seperti di dalam nesting.

4. Bahan makanan dipisah dari kompor dan bahan bakar.

5. bungkus barang tajam agar tidak merusak tas atau barang lain.

KESEHATAN PERJALANAN

Kesehatan dalam melakukan kegiatan sangatlah penting untuk mencapai proses dan tujuan yang telah direncanakan karena kedaruratan medis dapat terjadi pada siapapun dan dimanapun baik penyakit, kecelakaan ataupun bencana alam. Dalam hal ini kita membutuhkan kecepatan dan ketepatan pertolongan pertama sebelum kita tiba di pertolongan yang lebih mantap dengan tempat yang lebih layak.

{ Faktor yang berpengaruh :

mental

fisik / daya tahan tubuh

{ Gangguan umum :

a. Lena

Gejala : pusing, telinga berdenging, mual, lemas, mata berkunang.

Solusi : baringkan terlentang, kepala agak bawah dari tubuh,

longgarkan pakaian, beri kehangatan/selimut.

b. Gugat

Gejala : mual, berkunang, pucat, keringat dingin, nadi tak terkontrol,

nafas cepat dan dangkal, dapat menimbulkan pingsan.

Solusi : baringkan, kepala agak rendah dari tubuh, longgarkan

pakaian, beri slimut.

c. Pingsan

Gejala : dipanggil tidak menyahut, berbaring tak bergerak.

Solusi : baringkan di tempat teduh, jika muka merah kepala di

tinggikan, jika muka pucat baringkan tanpa bantal, kepala

dimiringkan agar muntahnya bisa keluar, longgarkan pakaian

dan selimuti, jangan beri makan atau minum.

d. Mati suri

Gejala : tidak bisa bernafas karena tenggelam dll,menghirup gas

beracun, terkena aliran listrik.

Solusi : baringkan terlentang, hilangkan barang dari tubuh yang bisa

menyumbat pernafasan, lakukan pernafasan buatan dan minta

seseorang memanggil dokter.

e. Asma

Gejala : sesak, sulit bernafas, bila mengambil nafas berbunyi.

Solusi : dudukkan atau tidurkan dengan posisi miring agar rongga

dada membesar,beri kain bsah dan diangin-anginkan pada

hidungnya secara sejajar.

f. Mountain sickness

Gejala : letih, pusing, ngantuk, mual, pucat, sesak nafas dan kemudian

tubuh menjadi panas, gelisah, telinga berdenging, sukar

konsentrasi, sukar tidur, denyut nadi cepat, pingsan, muka

pucat membiru.

Solusi : baringkan dengan kepala lebih rendah dari tubuh, beri

pernafasan, bawa ke tempat yang lebih rendah

SURVIVAL

Kita sebagai manusia yang diberi kelebihan untuk dapat berpikir haruslah mampu berthan hidup dengan memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar kita. Dalam hal ini kita harus mampu mengendalikan :

a. Subjective danger ( dari diri sendiri )

b. Objective danger ( dari lingkungan luar )

{ Prinsip survival :

S = stop, menyadari bahwa anda tersesat

T = thinking, mulailah berpikir jernih dan tenang

O = observe, amati lingkungan sekitar

P = planning, buat rencana atau tindakan yang akan dilakukan




S = sadari situasi ( lokasi, cuaca, bahaya yang mengancam dan kondisi fisik )

U = ulur waktu ( tenang, energi lebih penting daripada waktu )

R = rasa takut dan panic harus dikuasai ( perhatikan tanda alam sekitar )

V = hargailah hidup anda (tanamkan prinsip bahwa anda akan berjuang )

I = improvisasi (yakin dan berusaha bahwa dari lingkungan pasti ada yang bisa dimanfaatkan )

V = vakum ( kekosongan akan kegiatan, penuhi pikiran dengan analisa positif )

A = adat istiadat ( hargai tradisi penduduk asli )

L = latih ( kemampuan dasar survival )

Factor penting survival

1. Botani Praktis

Ciri-ciri daun yang tidak bisa dimakan berdasarkan :

Bau : bila bau terlalu menyengat berarti tidak bisa

dimakan.

Permukaan daun : bila digoreskan kulit atau bibir terasa gatal dan

panas maka tidak bisa dimakan.

Rasa : jika terasa getir/pahit dan jika ditelan

menimbulkan pusing atau mual maka tidak bisa

dimakan.

Pada umumnya sesuatu yang bisa dimakan hewan mamalia bisa kita makan.

2. Zoologi Praktis

Binatang sangat berbeda hidupnya dengan tumbuhan karena cara hidupnya yang sangat dinamis mempunyai sifat pemalu/takut maka sukar didapat. Pada umumnya binatang-binatang ini dapat dimakan meski berbisa/beracun asal kita mengerti bagian tubuh yang mana yang berbisa dan telah kita singkirkan. Berikut contoh daftar binatang :

Aves. Umumnya daging dan telurnya dapat dimakan hanya saja ada beberapa burung yang makan buah-buahan beracun (burung rangkok) untuk itu bagian dalamnya tidak dimakan.

Ular (ular sawah, laut). Kepalanya harus dibuang atau 1/3 bagian dari kepala.

Belalang stadium muda dan larva dapat dimakan.

Cacing sodari (cacing tanah besar yang ada di lantai hutan) dibuang isi perutnya, dapat dibakar atau direbus.

3. Air

Mencari sumber air

Ikuti jejak binatang yang biasanya menuju sumber air atau mengikuti kelompok binatang terbang yang disekitar kita.

Pengembunan

Bila malam hari, tampung embun dengan ponco/plastic yang dibuka lebar kemudian dihisap dengan kain bersih dan diperas.

Bila siang hari, buat lubang ± 30 cm yang terkena sinar matahari langsung, kemudian isi dengan air kotor dan ditengah-tengah lubang diberi wadah. Kemudian tutup dengan ponco/plastik yang tengahnya diberi pemberat.

Air Lumpur/kotor

Saring dengan pasir yang dimasukkan dalam bambu, kemudian masukkan rumput atau ijuk agar pasir terhambat. Tuang air kedalam bambu, setelah itu endapkan dulu dan beri arang untuk menghilangkan bau selama 45 menitsebelum diminum. Atau air kotor dimasak sebelum diminum.

4. Bivouac

Merupakan tempat tinggal sementara untuk berlindung dari hawa panas atau dingin dan untuk istirahat. Adapun syarat mendirikan bivouac :

Dirikan di tempat datar.

Jangan dirikan di puncak gunung atau tempat tinggi terbuka.

Jangan dirikan di tempat cekung.

Jangan dirikan di bawah pohon mati yang masih tegak.

Tempatkan bagian bivouac terbuka berlawnan dengan arah angin.

¬ Tempat membangun bivouac bisa diatas pohon atau ditanah. Bivouac diatas tanah bisa dilakukan pada :

Bekas pohon yang tumbang dan membentuk rongga dibawahnya, namun harus diperiksa dulu.

Lubang atau gua kecil, namun harus memperhatikan jejak, kotoran atau bau khas binatang tertentu.

Membangun bahan-bahan yang ada disekitar seperti daun-daun dan dahan.

Di daerah berbatu carilah tempat yang batunya stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar