GUNUNG DAN HUTAN
MANAJEMEN PERJALANAN
Pengelolaan suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memperkirakan segala kebutuhan untuk memulai sampai selesainya kegiatan tanpa adanya hambatan yang berarti. Hal ini meliputi :
a. Pengetahuan
kita harus mengetahui
b. Pengetahuan diri sendiri
Hal ini sangat penting untuk suksesnya kegiatan yang berlangsung karena bila kesiapan diri baik mental, fisik, kemampuan dan materi tidak siap akan menghambat jalannya kegiatan.
c. pemilihan perlengkapan
Dengan pemilihan perlengkapan yang tepat maka kita akan siap menghadapi kemungkinan adanya hambatan baik
PACKING
Merupakan cara mengepak dengan baik dan memasukkannya ke dalam carrier dengan tujuan memberi kenyamanan pada si pengguna.
Syarat carrier :
Ringan
Kuat
Comfortable
Sesuai kebutuhan dan
Praktis
Cara packing:
1. Barang berat setinggi mungkin dan membebani tubuh, serta barang ringan di bawah.
2. Pembagian berat antara sisi kanan dan kiri.
3. memanfaatkan ruang kosong seperti di dalam nesting.
4. Bahan makanan dipisah dari kompor dan bahan bakar.
5. bungkus barang tajam agar tidak merusak tas atau barang lain.
KESEHATAN PERJALANAN
Kesehatan dalam melakukan kegiatan sangatlah penting untuk mencapai proses dan tujuan yang telah direncanakan karena kedaruratan medis dapat terjadi pada siapapun dan dimanapun baik penyakit, kecelakaan ataupun bencana alam. Dalam hal ini kita membutuhkan kecepatan dan ketepatan pertolongan pertama sebelum kita tiba di pertolongan yang lebih mantap dengan tempat yang lebih layak.
{ Faktor yang berpengaruh :
mental
fisik / daya tahan tubuh
{ Gangguan umum :
a.
Gejala : pusing, telinga berdenging, mual, lemas, mata berkunang.
Solusi : baringkan terlentang, kepala agak bawah dari tubuh,
longgarkan pakaian, beri kehangatan/selimut.
b. Gugat
Gejala : mual, berkunang, pucat, keringat dingin, nadi tak terkontrol,
nafas cepat dan dangkal, dapat menimbulkan pingsan.
Solusi : baringkan, kepala agak rendah dari tubuh, longgarkan
pakaian, beri slimut.
c. Pingsan
Gejala : dipanggil tidak menyahut, berbaring tak bergerak.
Solusi : baringkan di tempat teduh, jika muka merah kepala di
tinggikan, jika muka pucat baringkan tanpa bantal, kepala
dimiringkan agar muntahnya bisa keluar, longgarkan pakaian
dan selimuti, jangan beri makan atau minum.
d. Mati suri
Gejala : tidak bisa bernafas karena tenggelam dll,menghirup gas
beracun, terkena aliran listrik.
Solusi : baringkan terlentang, hilangkan barang dari tubuh yang bisa
menyumbat pernafasan, lakukan pernafasan buatan dan minta
seseorang memanggil dokter.
e. Asma
Gejala : sesak, sulit bernafas, bila mengambil nafas berbunyi.
Solusi : dudukkan atau tidurkan dengan posisi miring agar rongga
dada membesar,beri kain bsah dan diangin-anginkan pada
hidungnya secara sejajar.
f. Mountain sickness
Gejala : letih, pusing, ngantuk, mual, pucat, sesak nafas dan kemudian
tubuh menjadi panas, gelisah, telinga berdenging, sukar
konsentrasi, sukar tidur, denyut nadi cepat, pingsan, muka
pucat membiru.
Solusi : baringkan dengan kepala lebih rendah dari tubuh, beri
pernafasan, bawa ke tempat yang lebih rendah
SURVIVAL
Kita sebagai manusia yang diberi kelebihan untuk dapat berpikir haruslah mampu berthan hidup dengan memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar kita. Dalam hal ini kita harus mampu mengendalikan :
a. Subjective danger ( dari diri sendiri )
b. Objective danger ( dari lingkungan luar )
{ Prinsip survival :
S = stop, menyadari bahwa anda tersesat
T = thinking, mulailah berpikir jernih dan tenang
O = observe, amati lingkungan sekitar
P = planning, buat rencana atau tindakan yang akan dilakukan
S = sadari situasi ( lokasi, cuaca, bahaya yang mengancam dan kondisi fisik )
U = ulur waktu ( tenang, energi lebih penting daripada waktu )
R = rasa takut dan panic harus dikuasai ( perhatikan tanda alam sekitar )
V = hargailah hidup anda (tanamkan prinsip bahwa anda akan berjuang )
I = improvisasi (yakin dan berusaha bahwa dari lingkungan pasti ada yang bisa dimanfaatkan )
V = vakum ( kekosongan akan kegiatan, penuhi pikiran dengan analisa positif )
A = adat istiadat ( hargai tradisi penduduk asli )
L = latih ( kemampuan dasar survival )
Factor penting survival
1. Botani Praktis
Ciri-ciri daun yang tidak bisa dimakan berdasarkan :
Bau : bila bau terlalu menyengat berarti tidak bisa
dimakan.
Permukaan daun : bila digoreskan kulit atau bibir terasa gatal dan
panas maka tidak bisa dimakan.
Rasa : jika terasa getir/pahit dan jika ditelan
menimbulkan pusing atau mual maka tidak bisa
dimakan.
Pada umumnya sesuatu yang bisa dimakan hewan mamalia bisa kita makan.
2. Zoologi Praktis
Binatang sangat berbeda hidupnya dengan tumbuhan karena cara hidupnya yang sangat dinamis mempunyai sifat pemalu/takut maka sukar didapat. Pada umumnya binatang-binatang ini dapat dimakan meski berbisa/beracun asal kita mengerti bagian tubuh yang mana yang berbisa dan telah kita singkirkan. Berikut contoh daftar binatang :
Aves. Umumnya daging dan telurnya dapat dimakan hanya saja ada beberapa burung yang makan buah-buahan beracun (burung rangkok) untuk itu bagian dalamnya tidak dimakan.
Ular (ular sawah, laut). Kepalanya harus dibuang atau 1/3 bagian dari kepala.
Belalang stadium muda dan larva dapat dimakan.
Cacing sodari (cacing tanah besar yang ada di lantai hutan) dibuang isi perutnya, dapat dibakar atau direbus.
3. Air
Mencari sumber air
Ikuti jejak binatang yang biasanya menuju sumber air atau mengikuti kelompok binatang terbang yang disekitar kita.
Pengembunan
Bila malam hari, tampung embun dengan ponco/plastic yang dibuka lebar kemudian dihisap dengan kain bersih dan diperas.
Bila siang hari, buat lubang ± 30 cm yang terkena sinar matahari langsung, kemudian isi dengan air kotor dan ditengah-tengah lubang diberi wadah. Kemudian tutup dengan ponco/plastik yang tengahnya diberi pemberat.
Air Lumpur/kotor
Saring dengan pasir yang dimasukkan dalam bambu, kemudian masukkan rumput atau ijuk agar pasir terhambat. Tuang air kedalam bambu, setelah itu endapkan dulu dan beri arang untuk menghilangkan bau selama 45 menitsebelum diminum. Atau air kotor dimasak sebelum diminum.
4. Bivouac
Merupakan tempat tinggal sementara untuk berlindung dari hawa panas atau dingin dan untuk istirahat. Adapun syarat mendirikan bivouac :
Dirikan di tempat datar.
Jangan dirikan di puncak gunung atau tempat tinggi terbuka.
Jangan dirikan di tempat cekung.
Jangan dirikan di bawah pohon mati yang masih tegak.
Tempatkan bagian bivouac terbuka berlawnan dengan arah angin.
¬ Tempat membangun bivouac bisa diatas pohon atau ditanah. Bivouac diatas tanah bisa dilakukan pada :
Bekas pohon yang tumbang dan membentuk rongga dibawahnya, namun harus diperiksa dulu.
Lubang atau gua kecil, namun harus memperhatikan jejak, kotoran atau bau khas binatang tertentu.
Membangun bahan-bahan yang ada disekitar seperti daun-daun dan dahan.
Di daerah berbatu carilah tempat yang batunya stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar