Kamis, 18 Desember 2008

HISTORIS


All about MPA PRING KUNING FARMASI UNEJ

Apa sie pring kuning ituh...???













MPA. Pring Kuning adalah sebuah organisasi yang berbasis kepecinta alaman, yang berusaha ideal menyelaraskan diri dengan kehidupan akademis, khususnya di bidang etnofarmasi, satu dari sekian banyak disiplin ilmu kefarmasian yang mempelajari dan menggali tentang potensi penggunaan obat dari bahan alam oleh etnis-etnis tertentu. MPA Pring Kuning sadar bahwa penggunaan obat alam secara empiris oleh etnis-etnis tertentu memiliki potensi besar bagi pengembangan obat. Dengan latar belakang tersebut MPA Pring Kuning memiliki visi untuk mengembangkan obat di Indonesia berdasarkan pengalaman empiris etnis tertentu di Indonesia. MPA Pring Kuning memiliki misi untuk menggali potensi pengunaan obat oleh etnis-etnis di Indonesia, untuk kemudian dikembangkan menjadi bahan obat yang dapat bermanfaat bagi kita, yang prosesnya berbasis pada disiplin ilmu kefarmasian. Dengan visi dan misi diatas tujuan MPA Pring Kuning sebagai wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat mahasiswa di bidang kepecintaalaman yang selaras dengan disiplin ilmu kefarmasian diharapkan dapat terwujud.

TRUS GIMANA SIE SEJARAH TERBENTUKNYA PRING KUNING ITU ??

MPA. Pring Kuning lahir dari pemikiran-pemikiran yang terus bergejolak dan berkembang. Hasrat-hasrat yang terus menggelitik hati nurani, yang pada awalnya merupakan realisasi dari keinginan untuk mewadahi potensi-potensi pecinta alam yang terbengkalai di kampus PS. Farmasi Universitas Jember. MPA. Pring Kuning pada dasarnya merupakan perwujudan dari penyatuan visi, misi, dan tujuan, yang bermula dari penyatuan persepsi tentang pecinta alam itu sendiri.

Kawah Ijen, April 2005, merupakan momen pertama kalinya insan-insan pecinta alam PS. Farmasi mengadakan kegiatan alam bebas. Berbekal satu tujuan, untuk menyatukan persepsi-persepsi dari para peserta kegiatan tentang kepecinta alaman. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai angkatan.

Inti dari kegiatan ini adalah sebagai titik awal pembentukan Organisasi Pecinta Alam (OPA) di P.S. farmasi. Diskusi malam itu dimulai dari penyampaian persepsi-persepsi tentang pecinta alam dari peserta kegiatan. Dari kegiatan ini, tertampung berbagai opini dan persepsi tentang tujuan pembentukan organisasi kepecintaalaman di P.S. Farmasi, diantaranya adalah :

  • Organiasasi Pecinta Alam perlu dibentuk untuk mewadahi hobi-hobi yang berkaitan dengan kegiatan alam bebas, seperti hiking, climbing, atupun sekedar jalan-jalan menikmati keindahan alam.
  • Organisasi Pecinta Alam yang terbentuk di P.S. Farmasi arah tujuannya disesuaikan dengan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA).
  • Organisasi Pecinta Alam dibentuk dan arah geraknya disesuaikan dengan kurikulum akademis P.S. Farmasi untuk membangun image spesifik dari OPA di P.S. farmasi.

Dari opini-opini dan persepsi-persepsi yang muncul diatas kemudian didiskusikan lebih dalam untuk memperoleh bentuk OPA yang ideal untuk P.S. farmasi.

Kegiatan di Kawah ijen juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempererat ikatan emosional diantara peserta kegiatan yang notabene adalah orang-orang yang sangat berperan dalam pembentukan OPA di P.S. Farmasi. Ikatan emosional yang kuat adalah fondasi yang kuat bagi bangunan sebuah organisasi. Tak ada agenda berat dalam kegiatan di kawah ijen, hanya diskusi-diskusi kecil yang menjadi cikal bakal berdirinya MPA. Pring Kuning. Acara diakhiri dengan pendakian gunung Ijen.

Kegiatan di Kawah ijen menjadi modal yang berharga bagi pendirian OPA di P.S. Farmasi. Dari titik itulah segala proses pendirian OPA dimulai. Hasil diskusi di Ijen dibahas dan dimatangkan kembali. Diskusi-diskusi panjang mewarnai proses pendirian OPA di P.S. Farmasi. Melalui proses yang panjang, akhirnya terjadi penyusutan insan-insan yang intens dengan pendirian OPA di P.S. farmasi. Dari 25 peserta kegiatan Ijen, menyusut menjadi 7 orang, yang kemudian menjadi pendiri sekaligus angkatan pertama OPA di P.S. Farmasi.

Diskusi-diskusi merupakan kunci utama bagi terbukanya pintu untuk mendirikan OPA. Melalui diskusi, akhirnya menetaskan nama Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Pring Kuning (MPA. Pring Kuning) sebagai nama OPA di P.S. Farmasi.

Adalah sangat penting untuk membuat MPA. Pring Kuning memiliki spesifikasi untuk memperkuat image tentang MPA. Pring Kuning sendiri. Karena itu, MPA. Pring Kuning harus dikonsep sedemikian rupa hingga memiliki jati diri yang khas. Dari diskusi-diskusi yang terjadi, didapatkan kesepakatan bahwa dalam berjalannya MPA. Pring Kuning harus diselaraskan dengan disiplin keilmuan yang ada di Farmasi. Akhirnya Etnofarmasi dipilih untuk kemudian dijadikan bidang spesialisasi MPA. Pring Kuning.

XPDC nol, Semeru, 10-14 September 2006, merupakan perjalanan mendaki Gunung Semeru yang dirancang untuk pendeklarasian berdirinya MPA. Pring Kuning. XPDC ini juga dilakukan untuk memperkuat pondasi ikatan emosional diantara 7 Mahasiswa pendiri MPA. Pring Kuning. XPDC ini merupakan kesempatan emas untuk mengenal lebih dalam diantara para pendiri MPA. Pring Kuning.

Puncak Mahameru ,12 September 2006, momen paling penting dalam berdirinya MPA. Pring Kuning. Diawali dengan renungan puncak, mengakui keagungan Sang Pencipta, dan basmallah, di Puncak Mahameru 7 mahasiswa pendiri MPA. Pring Kuning berkomitmen bersama demi berdiri dan hidupnya MPA. Pring Kuning. Gemuruh letusan Kawah Jonggring Salaka di Puncak Mahameru mewarnai deklarasi sekaligus awal perjuangan berat MPA. Pring Kuning.

itu sekilas tentang MPA pring kuning farmasi Unej^^

by lilly_cupi'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar